Suara Rayon Gajah Mada Menuju Kesuksesan Kongres PMII Yang Ke XXI
Rayon, sebagai unit terkecil dalam struktur organisasi PMII, seringkali dianggap sebagai ujung tombak dalam melahirkan kader-kader muda yang tangguh dan berintelektual. Dalam hiruk-pikuk organisasi kemahasiswaan seperti PMII, Rayon Gajah Mada mungkin terlihat sebagai unit terkecil. Namun, Rayon Gajah Mada dapat berperan aktif dalam mensosialisasikan Kongres kepada Anggota dan kader khususnya Rayon Gajah Mada.
Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XXI yang dilaksanakan pada, 9 – 15 agustus 2024 bertempat di Dining Hall, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan. Kongres PMII XXI ini bukan merupakan ajang lima tahunan melainkan momentum penting bagi organisasi PMII untuk merefleksikan perjalanan organisasi dan merumuskan arah ke depan.
Kongres juga harus menjadi ajang evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan organisasi PB (Pengurus Besar).
Apakah kebijakan-kebijakan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan anggota dan kader PMII ?
Salah satu isu yang perlu dibahas dalam Kongres adalah sikap rayon terhadap kedekatan Ketua Umum dengan tokoh politik. Kedekatan ini berpotensi mengaburkan batas antara organisasi mahasiswa dengan partai politik. Oleh karena itu, perlu adanya diskusi yang mendalam mengenai bagaimana menjaga netralitas organisasi dan memastikan bahwa PMII tetap menjadi organisasi mahasiswa yang independen.
Apakah kebijakan-kebijakan organisasi PBB selama ini sudah sesuai dengan AD/ART PMII ?
Begitupun juga, cabang-cabang yang membawa romli untuk suksesi kongres harapan kami untuk mampu ditertibkan dengan baik agar tidak ada perspektif buruk tentang PMII di dalam pikiran masyarakat. Mengingat kejadian pengrusakan pelabuhan oleh kader PMII Ambon, kekisruhan forum kongres sampai ada tragedi kepala bocor karena adu pukul antar kader PMII peserta dan LO kongres kami pun juga berharap menjadi refleksi cabang cabang dalam menentukan keputusan untuk tidak dengan cara yang tidak etis diberlakukan.
Yang perlu diketahui bersama bagaimanapun apapun keburukan tragedi PMII nasional yang tersorot, maka yang nantinya berdampak buruk adalah kami selaku akar rumput yang memimpin jalannya roda kaderisasi organisasi PMII. Maka dengan ini kami pengurus rayon gajah mada mempertegas kepada siapapun yang menjalankan suksesi kongres PMII ke 21 agar tidak melakukan hal hal yang sembrono yang mengakibatkan adanya kemacetan kaderisasi PMII terhadap anggota dan kader baru di tataran akar rumput.
Rayon Gadjah Mada PMII UNTAG 45 Banyuwangi
Dalam hal ini seluruh cabang di Indonesia khususnya cabang PMII Banyuwangi harus proaktif dalam kontestasi Kongres PMII yang ke XXI ini. Cabang perlu membentuk tim advokasi untuk memperjuangkan isu-isu yang menjadi perhatian anggota.
Rayon Gadjah Mada UNTAG 45 Banyuwangi, sebagai salah satu bagian dari keluarga besar PMII, turut serta dalam menyuarakan harapan dan tantangan dalam menentukan pemimpin yang baik.
Rayon Gadjah Mada UNTAG 45 Banyuwangi, dengan basis kader yang solid dan program kerja yang inovatif, berharap Kongres XXI mampu menghasilkan pemimpin yang cakap menjawab tantangan zaman dan menghadirkannya PMII ke arah yang lebih baik sehingga mampu mempertahankan semangat dan kualitas kaderisasi di tengah dinamika organisasi.
Kongres PMII XXI menjadi momentum penting bagi PMII untuk melakukan evaluasi diri dan merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Rayon Gadjah Mada UNTAG 45 Banyuwangi berharap Kongres ini dapat menghasilkan keputusan- keputusan yang strategis dan melahirkan pemimpin yang mampu membawa PMII ke arah yang lebih baik dengan menekankan bahwasanya PMII adalah organisasi mahasiswa yang independen.
Kami mengajak seluruh kader PMII, khususnya Rayon Gadjah Mada UNTAG 45 Banyuwangi, untuk terus berkarya dan berinovasi. Mari bersama-sama kita bangun PMII yang lebih kuat, mandiri, dan bermanfaat bagi masyarakat.