Jenggirat.com, Banyuwangi – Persoalan sampah yang terjadi di Indonesia membuat lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Muhammad Ridwan (Teknik Sipil), Yohanes Mario Putra (Teknik Fisika), Shafa Zahra Aulia (Teknik Kimia), Ratri Dwiyanti (Teknik Akuntansi), Rakha Faiq Muyassar (Teknik Industri) berhasil menciptakan inovasi yang bermanfaat.
Berbekal eksperimen dan semangat soal banyaknya sampah, kelima mahasiswa ini berhasil berhasil merubah sampah di masyarakat menjadi batako yang mempunyai nilai jual. Campuran Bahan bahan seperti pasir, sekam padi, oli bekas dan sedikit semen sudah bisa digunakan membuat batako.
BACA JUGA :
Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Diberi Penganugrahaan Teladan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024
Batako ini beda karena kami patok dengan harga murah Rp 5.300 per pieces. Kami pakai desain interlocking untuk meminimalisir dampak gempa bumi. Kami berinovasi untuk membuat bahan bangunan kuat menahan gaya lateral atau horizontal,” ungkapnya, Senin (8/7/2024).
Lima mahasiswa ini melakukan penelitian sejak April 2024 dan kini produksinya sudah mencapai 120 batako per hari dan masih mencari investor untuk mengembangkan produknya.