Jenggirat.com, Banyuwangi – Sejumlah mahasiswa KKN Kolaboratif yang terdiri dari 6 Universitas, yaitu Universitas Jember, UIN Khas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas PGRI Argopuro, Universitas Al-Falah Assuniyah, Universitas Dr. Soebandi Jember mengadakan sosialisasi pembuatan MP-ASI dari bahan bahan yang mudah didapat dengan harga terjangkau dan juga mengikuti kegiatan rutinan posyandu yang diadakan di Desa. Tim KKN-K Posko 139 Desa Patemon, Jember yang terdiri dari Davieno Rarendra, Umi Muniro, Alya Amira Widyastuti, Firliya Dwi Saputri, Meylini Triya Novitasari, Zahrotul Latifah, Shofia Fitriyani, Nadaina Sofia, Alfina Aurelisca Ema N, Athirah Lauzah Risdiarto, Anas Tohir, Naufal Akbar D.M, Ryco Eltanto, Ahmad Rofiyasikin.
Sosialisasi dan Edukasi di posyandu merupakan sebagian dari upaya pencegahan stunting, di desa Patemon posyandu 46 berkolaborasi dengan KKN-K#3 mengadakan sosialisasi pembuatan MP-ASI yang terbuat dari KCA. Tujuan dari diadakannya sosialisasi pembuatan MP-ASI adalah untuk meningkatkan kesadaran para Ibu mengoptimalkan gizi pada anak-anak agar terhindar dari kondisi stunting dan anak-anak tetap bisa mendapat gizi yang cukup dan tidak sembarangan.
Pembuatan MP-ASI kaya akan nutrisi penting untuk membantu tumbuh kembang anak-anak usia 6 bulan sampai 2 tahun karena kaldu ini memberikan asupan gizi yang maksimal. Para Ibu juga bisa mendapatkan bahan-bahannya dengan mudah karena isi dari KCA tersebut tidak menggunakan perasa dari bahan kimia apapun sehingga rasanya alami dan cukup lezat untuk anak-anak. Manfaat yang dapat dirasakan oleh anak-anak juga berdampak terhadap cara mereka belajar mengenal rasa sehingga mempermudah peran orang tua dalam mengenalkan rasa-rasa yang diciptakan dari makanan untuk anak-anaknya.
Kegiatan ini diadakan dengan mempraktekkan secara langsung bagaimana pembuatan MP-ASI KCA kepada Ibu-Ibu dan masyarakat yang hadir.
Praktik ini dilakukan oleh Alfina Aurelisca Ema dan Ryco Eltanto sebagai penanggung jawab praktik pembuatan secara langsung serta teman-teman lain yang membantu masyarakat untuk memahami setiap langkah-langkah yang dipresentasikan.
BACA JUGA :
Mahasiswa Banyuwangi Ajak Turun Ke Jalan Mari Kita Selamatkan Demokrasi
Bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu 300 gram ceker ayam, wortel, bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan daun seledri. Cara memasak untuk pembuatan KCA yaitu dengan memasukkan ceker, tambahkan 1 liter air lalu masukkan wortel dan semua bumbu per bawang-bawangan, abis itu masukkan juga daun bawang dan daun seledri. Masak dengan api kecil hingga 1,5 jam, setelah 1, 5 jam pisahkan air dengan ceker, setelah itu pisahkan tulangnya dari daging ceker tersebut lalu diblender secara halus, abis itu saring kaldunya hingga hasilnya halus dan kental. Masukkan ke plastik klip 6 sdm atau setengah plastic 6 x 10 letakkan di freezer jadi lebih mudah dihidangkan waktu makan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat terutama para Ibu dan Calon Ibu di Desa Patemon, Kecamatan Tanggul semakin sadar mengenai pentingnya gizi terhadap perkembangan dan daya tahan anak, sehingga masyarakat dapat memahami efek buruk dari terjadinya kondisi stunting pada anak-anak dibawah usia 5 tahun.Sejumlah mahasiswa KKN Kolaboratif yang terdiri dari 6 Universitas, yaitu Universitas Jember, UIN Khas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas PGRI Argopuro, Universitas Al-Falah Assuniyah, Universitas Dr. Soebandi Jember mengadakan sosialisasi pembuatan MP-ASI dari bahan bahan yang mudah didapat dengan harga terjangkau dan juga mengikuti kegiatan rutinan posyandu yang diadakan di Desa. Tim KKN-K Posko 139 Desa Patemon, Jember yang terdiri dari Davieno Rarendra, Umi Muniro, Alya Amira Widyastuti, Firliya Dwi Saputri, Meylini Triya Novitasari, Zahrotul Latifah, Shofia Fitriyani, Nadaina Sofia, Alfina Aurelisca Ema N, Athirah Lauzah Risdiarto, Anas Tohir, Naufal Akbar D.M, Ryco Eltanto, Ahmad Rofiyasikin.
BACA JUGA :
DAI Kondang Banyuwangi Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Sosialisasi dan Edukasi di posyandu merupakan sebagian dari upaya pencegahan stunting, di desa Patemon posyandu 46 berkolaborasi dengan KKN-K#3 mengadakan sosialisasi pembuatan MP-ASI yang terbuat dari KCA. Tujuan dari diadakannya sosialisasi pembuatan MP-ASI adalah untuk meningkatkan kesadaran para Ibu mengoptimalkan gizi pada anak-anak agar terhindar dari kondisi stunting dan anak-anak tetap bisa mendapat gizi yang cukup dan tidak sembarangan.
Pembuatan MP-ASI kaya akan nutrisi penting untuk membantu tumbuh kembang anak-anak usia 6 bulan sampai 2 tahun karena kaldu ini memberikan asupan gizi yang maksimal. Para Ibu juga bisa mendapatkan bahan-bahannya dengan mudah karena isi dari KCA tersebut tidak menggunakan perasa dari bahan kimia apapun sehingga rasanya alami dan cukup lezat untuk anak-anak. Manfaat yang dapat dirasakan oleh anak-anak juga berdampak terhadap cara mereka belajar mengenal rasa sehingga mempermudah peran orang tua dalam mengenalkan rasa-rasa yang diciptakan dari makanan untuk anak-anaknya.
Kegiatan ini diadakan dengan mempraktekkan secara langsung bagaimana pembuatan MP-ASI KCA kepada Ibu-Ibu dan masyarakat yang hadir.
Praktik ini dilakukan oleh Alfina Aurelisca Ema dan Ryco Eltanto sebagai penanggung jawab praktik pembuatan secara langsung serta teman-teman lain yang membantu masyarakat untuk memahami setiap langkah-langkah yang dipresentasikan.
BACA JUGA :
Lima Mahasiswa UGM Sulap Sampah Menjadi Batako
Bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu 300 gram ceker ayam, wortel, bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan daun seledri. Cara memasak untuk pembuatan KCA yaitu dengan memasukkan ceker, tambahkan 1 liter air lalu masukkan wortel dan semua bumbu per bawang-bawangan, abis itu masukkan juga daun bawang dan daun seledri. Masak dengan api kecil hingga 1,5 jam, setelah 1, 5 jam pisahkan air dengan ceker, setelah itu pisahkan tulangnya dari daging ceker tersebut lalu diblender secara halus, abis itu saring kaldunya hingga hasilnya halus dan kental. Masukkan ke plastik klip 6 sdm atau setengah plastic 6 x 10 letakkan di freezer jadi lebih mudah dihidangkan waktu makan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat terutama para Ibu dan Calon Ibu di Desa Patemon, Kecamatan Tanggul semakin sadar mengenai pentingnya gizi terhadap perkembangan dan daya tahan anak, sehingga masyarakat dapat memahami efek buruk dari terjadinya kondisi stunting pada anak-anak dibawah usia 5 tahun.